Menebar Ukhuwah, meraih prestasi

Bedah buku Sandiwara Langit


Hari ahad berlokasi di masjid At tauhid, tlah diselenggarakan bedah buku sandiwara langit yang di tulis oleh abu umar baasyir,Lc.acara yang dihadiri oleh ikhwan dan akhwat ini dimulai pukul 9.45 dan selesai sebelum dhuhur.diselenggarakan olh unit dakwah & kaderisasi lembaga muslimah WI cab. Tarakan. Buku yang membuat setiap pembaca menangis haru dalam tiap babnya ini telah mengubah beberapa cara pandang kita yang mengutamakan kemapanan hidup sebelum menikah. tapi Rizqan membuktikan dengan usahanya yang dilandasi oleh keimanan dan memelihara diri dari kemaksiatan, brhasil menghidupi anak istri bahkan kedua orang tuanya dengan menjual roti tapi qadar Allah istri tercinta pergi menghadap Allah,
pernikahan rizqan dan istrinya diawali oleh sebuah perjanjian a/ mungkin prjudian tentang kemapanan hidup.Padahal mulianya seorang makhluk dihadapan Allah adalah karena ketaqwaan tapi perjanjian itu yang berlaku atas kedua insan tersebut.hal ini mudah-mudahan bisa membuka mata orangtua yang masih memikirkan tentang kekayaan, bibit, bebet, bobot Dsb. terimalah seorang laki-lai untuk anak prempuanmu karena ketaqwaannya. insyaAllah Allah akan mencukupkan rezekinya. karena Allah mahakaya atas segala sesuatu.


Read More......

Limpahkan kasih Sayang


tulisan ini bersumber dari blog ukhti-mujha.blogspot.com
semoga Allah menganugrahi pahala berlimpah padanya.

Dalam sehari semalam kita kerap menyebut perkataan 'Bismillah'. Semua di antara kita sudah tahu apa maknanya, yaitu 'Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang'.
Begitulah makna ayat al-Quran yang paling popular. Begitulah juga hebatnya Allah mengasihi makhluk yang dicipta-Nya.
Malah, golongan yang mengingkari-Nya pun masih dibenarkan tinggal di bumi-Nya. Mereka yang durhaka kepada-Nya pun masih diberi kesempatan menghirup udara-Nya, bahkan kadangkala rezeki makin bertambah.
Walaupun begitu, sudah banyak kita mendapat nikmat daripada-Nya tetapi jarang memberikan waktu untuk menghitungnya jauh sekali untuk membalasnya.

Setiap hari rasanya kita tidak terlepas meluangkan masa untuk mengambil sarapan karena menganggap ia sangat penting.
Tetapi kenapa kita tidak sempat menggunakan beberapa menit untuk bersama memikirkan sifat ar-Rahman dan ar-Rahim Allah, sebagai vitamin sebelum bekerja atau menunaikan tugas harian?
Coba tanya hati sanubari kita, apakah nikmat yang sudah kita dapat sepanjang hari semalam?
Kita boleh tidur dengan nyenyak, rumah kita selamat daripada pencuri, keluarga&saudara ceria, kita sendiri bahagia dan sebagainya. Tetapi pernahkah kita rasakan itu adalah rahmat Allah atau dalam kata lain pernahkah kita bersyukur?
Itulah tandanya kasih sayang Allah dan selepas kita mendapat kasih sayang Allah pernahkah kita tebar dan sebarkan itu semua kepada makhluk Allah yang lain?
Sudahkah kita sayangi ummi abi kita sebagaimana kasih sayang yang kita dapat daripada Allah itu? Kepada anak kita, teman,saudara, dan rekan sepejabat kita, bagaimana?
Sebenarnya antara tugas kita di bumi ini untuk berkasih sayang tanpa memandang ras, warna kulit, bangsa dan agama, parti politik bahkan juga kepada binatang, tumbuhan dan alam sekitar.
Dalam satu hadis Rasulullah pernah bersabda yang maksudnya: "Orang yang bersifat pengasih akan dikasihi Allah Yang Maha Pengasih. Hendaklah kamu mengasihi makhluk di bumi, maka kamu akan dikasihi penduduk langit."
Kepada mereka yang durhaka kita patut melihat dengan penuh belas kasihan sebab kesalahannya adalah kesusahan baginya.
Mereka perlu didekati untuk ditegur dengan baik bukannya kasar supaya orang durhaka itu diselamatkan daripada murka Allah.

Golongan yang pengasih bersifat seperti di bawah ini:
Di mana ada benci, biar kita yang membalas dengan sayang.
Di mana ada hati yang terluka, di situ kita yang menjadi penghiburnya.
Di mana ada keraguan, di situ kita yang meyakinkan.
Di mana ada putus asa, di situ kita menebarkan harapan.
Di mana ada kesedihan, di situ kitalah yang memberikan kebahagiaan.
Di mana ada kegelapan, di situlah kita yang membawa cahaya.
Selagi kita mau membantu dan mengasihi kita, selagi itu kita mendapat 'geran' kekayaan daripada Allah yang Maha Mengasihi.



Read More......